Mengoptimalkan Manajemen Cash Flow

    Selamat datang pada blog pribadi saya, kali ini saya akan membahas tentang Manajemen Cash Flow, Cash flow merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam dan aliran kas keluar serta berapa saldonya setiap periode. Jika kita sedang menghitung penerimaan keuangan dan pengeluaran apa saja yang kita lakukan, maka itulah yang disebut cash flow.

    Definisi dari Manajemen Cash Flow adalah suatu proses dalam monitoring, analisa, dan mengolah aliran kas dari suatu bisnis atau aktivitas atau pekerjaan. Manajemen cash flow bisa dilakukan bagi mereka yang berpenghasilan dan melakukan. Cash in diperoleh dari penghasilan bulanan, penghasilan usaha lain diluar gaji pokok, penghasilan investasi, dan lain – lain. Cash out yaitu semua pengeluaran rutin, seperti makan, biaya pendidikan, maupun kebutuhan seharihari. Prinsip dasar dari manajemen cash flow, yaitu usahakan pengeluaran yang anda lakukan lebih kecil dari penerimaan.

Macam-macam cash flow 

Sederhananya, cash flow digunakan untuk pengadaan sumber daya yang bermanfaat bagi operasional bisnis. Nah, berikut ini ada 2 macam cash flow dalam perusahaan, di antaranya:

  1. Cash Inflow: Segala bentuk aliran kas yang masuk dan menjadi pemasukan untuk perusahaan sehingga dapat menambah aset perusahaan. Bentuk cash inflow adalah dana hasil penjualan, piutang yang telah cair, pinjaman bank, bunga investasi dan modal dari luar negeri.
  2. Cash Outflow: egala bentuk aliran kas yang keluar guna mendukung kegiatan perusahaan. Contohnya, uang pembelian bahan baku, pembayaran tagihan, pembayaran gaji karyawan, pembelian aset baru, dll. 
Manfaat Manajemen Cash Flow  

  1. Manajemen cash flow mampu menunjukan letak kesalahan pada kondisi keuangan perusahaan.
  2. Memberi informasi tentang kondisi dan potensi aliran kas yang dimiliki perusahaan.
  3. Membantu proses pengambilan kebijakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
  4. Membantu proses penyusunan strategi perusahaan di periode mendatang.

    Bagi perusahaan, cash flow boleh dibilang bensin bagi perusahaan. Perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik bila menghabiskan uang lebih cepat daripada mendapatkannya, hal ini disebutkan cash burning. Perusahaan yang memperoleh laba belum tentu secara cash flow-nya juga positif. Mengapa demikian? Karena pendapatan dicatat pada saat terjadinya penjualan dan belum menjadi kas perusahaan. Pendapatan tersebut akan menjadi kas bergantung pada tingkat efektifitas penagihan piutang perusahaan. Sedangkan, biaya operasional perusahaan terus berjalan berjalan, seperti pembelian bahan baku, gaji karyawan maupun kebutuhan lain. Hal inilah yang menyebabkan cash flow dalam tingkatan defisit. Oleh karena itu, sumber dana yang tepat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan tersebut, yaitu kas dari pendapatan. 

    Beberapa perusahaan juga mengalami cash flow yang surplus dan modal kerja yang positif, namun hal ini juga belum tentu baik jika cash terlalu banyak di simpan oleh perusahaan. Artinya perusahaan tidak mampu dalam melakukan manajemen atas cash-nya, yang seharusnya dapat memberikan return yang lebih besar bagi perusahaan. maksudnya, dana lebih yang dimiliki oleh perusahaan seharusnya dapt digunakan dalam investasi.

Berikut beberapa kondisi dalam perusahaan terkait dengan Modal Kerja versus kondisi dari cash flow dan bagaimana cara pengaturannya :

Modal Kerja Positif, Cash Flow juga positif, dimana kondisi keuangan ideal, mempunyai kecukupan modal serta kemampuan menghasilkan pendapatan yang solid. Jika dalam kondisi ini maka memungkinkan jika perusahaan melakukan ekspansi.

Modal Kerja Positif, Cash Flow Negatif, dimana Perusahaan masih punya modal kerja yang memadai dan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun harus berhati – hati karena cash flow negatif akan menggerus kas perusahaan dan ini ke depannya akan berpotensi membuat Modal Kerja menjadi negatif. Hal ini menjadi bom waktu bagi perusahaan kalau tidak tanggap mengambil tindakan yang konkrit dan nyata. Jika tidak ada langkah strategis dari manajemen untuk mengatasi hal ini, maka akan mengancam kelangsungan usaha dari perusahaan.

Modal Kerja Positif, Cash Flow Negatif, dimana Perusahaan masih punya modal kerja yang memadai dan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Namun harus berhati – hati karena cash flow negatif akan menggerus kas perusahaan dan ini ke depannya akan berpotensi membuat Modal Kerja menjadi negatif. Hal ini menjadi bom waktu bagi perusahaan kalau tidak tanggap mengambil tindakan yang konkrit dan nyata. Jika tidak ada langkah strategis dari manajemen untuk mengatasi hal ini, maka akan mengancam kelangsungan usaha dari perusahaan.

Modal Kerja Negatif dan Cash Flow Positif, umumnya perusahaan dalam kondisi ini, perusahaan baru saja berhasil membalikkan kondisi keuangannya. Cash Flow positif akan menjadi sumber energi bagi operasional perusahaan. Tugas selanjutnya adalah bagaimana perusahaan memiliki strategi untuk menutupi modal kerja yang negative dengan cash flow positif yang dimiliki.

Kesimpulan

    Dalam hal ini, perusahaan harus mampu memanage cash flow mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat apakah kas perusahaan terlalu berlebihan atau dalam kondisi perusahaan membutuhkan dana. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan cash flow perusahaan, maka pihak perusahaan dapat bekerja sama dengan pihak professional yang dapat memberikan saran terkait cash flow perusahaan. Dengan bekerja sama dengan professional, tentu saja pemilik perusahaan akan terbantu dan tidak salah jalan dalam melakukan pengambilan keputusan perusahaan.

Comments